Senin, 12 April 2010

Santo Fransiskus Asisi


Santo Fransiskus Asisi berasal dari negeri Itali dan ia bertempat tinggal di negeri itu juga. Fransiskus adalah orang yang periang, makin banyak keramaian, makin senanglah ia. Ia menyakini, tidak ada sesuatu yang bisa menyenangkan hati manusia selain pesta. Selain itu Fransiskus juga disukai oleh pemuda-pemuda di kotanya, karena ia tidak kikir, dan selalu menolong sesamanya yang menderita.
Ayah ibunya sangat kaya. Mereka adalah pedagang kain. Oleh sebab itu, Fransiskus selalu berpakaian yang indah-indah dan mahal-mahal. Tokonya juga bagus dan besar. Semua penduduk kota Assisi, serta dusun-dusun sekelilingnya menjadi langganan toko itu.
Siang hari Fransiskus selalu menolong ayahnya di toko yang laku itu. Tetapi waktu petang, bila toko ditutup, Fransiskus senang berpesta dengan teman-temannya dengan bermusik. Ada yang bermain mandoline, ada yang bermain biola. Dan Fransiskus harus menyanyi. Fransiskus pandai sekali benyanyi. Ia bernyanyi bermacam-macam lagu, riang gembira. Sampai jauh tengah malam mereka berpesta dan Fransiskus yang membelikan makanan dan minuman yang lezat.
Pada suatu hari perang pecah. Musuh akan menyerang kota Assisi. Fransiskus bersama-sama teman-temannya mempertahankan kotanya. Tetapi ... tidak berhasil. Mereka tertawan, dikurung dalam bilik penjara kecil lagi gelap, setahun lamanya.
Tentu kalian berpikir, sekarang Fransiskus bersusah hati. O tidak, malah sebaliknya, Fransiskus masih bersuka hati. Sepanjang hari Fransiskus benyanyi sambil mengharap waktu ia bebas pula.
Teman-temannya marah dan berkata, “Heran aku, Fransis¬kus, kau masih suka bemyanyi!”
Tetapi Fransiskus tertawa dan meniawab, “Jangan putus asa, tuankul”
Sesudah bebas, Fransiskus berpesta pula seperti semula sampai perang berkobar lagi, dan Fransiskus turut berperangkan mencapai gelar “Ksatria.” Ya begitu kehendaknya. Dan begitu cita-cita ayahnya, tetapi tiada begitu Kehendak Tuhan.
Pada suatu malam Fransiskus bermimpi. Ia melihat sebuah bilik, luas sekali. Pada dindingnya tampak berupa-rupa perisai. Fransiskus sedang asyik melihat perisai itu.Tiba-tiba terdengar suara, “Fransiskus kembali ke rumah! Mengapa engkau mengabdi pelayan? Bukankah Yang Empunya Tuhan?”Fransiskus terjaga dan termenung. Keesokan harinya ia berangkat, pulang pula.Penduduk kota Assisi amat heran. Demikian pula teman-temannya.
“Mengapa lekas sekali kembali, Fransiskus? Sudahkah mencapai gelar “Ksatria” kau? Takutkah engkau, tertawan lagi?”
Fransiskus tidak menjawab sepatah kata jua pun. Apa pula gunanya! Mereka tak akan mengerti. Fransiskus sendiri juga tidak mengerti, mimpi ajaib itu. Lagipula, keadaannya berubah! Suara itu tak dapat dilupakannya. Fransiskus telah jemu berpesta. Uang yang dulu dipakainya untuk pesiar, sekarang diberikannya kepada yang miskin. Fransiskus, yang dulu gemar mengunjungi keramaian, sekarang mencari tempat sunyi supaya sempat berdoa. Lambat laun teman-temannya pergi.
“Aneh benar si Fransiskus itu!” kata mereka. Fransiskus pun juga tidak mempedulikan hal itu, karena, suatu malam terdengar lagi suara ajaib itu!
Serunya, “Fransiskus, Fransiskus, jika engkau kasih padaKu, cobalah hidup miskin seperti Aku!”
Keesokan harinya Fransiskus tak mau lagi mengenakan pakaiannya yang indah-indah. Ia memakai baju serupa goni dan di pinggangnya, ialah tali yang diberi simpul. Fransiskus yang dulu memakai sepatunya yang bagus, digantinya oleh sandal yang amat murah harganya. Demikian Fransiskus yang tadinya kaya raya, mengembara.
Berjalan kaki ia pergi ke mana-mana, sambil mengajar tentang Yesus Kristus, yang mati pada kayu salib untuk menebus dosa kita. Teman-temannya, yang dulu mengerumuni sebagai semut, sekarang menertawakannya. Kanak-kanak, yang tidak berpikir, melemparinya dengan batu. Ya, setiap hari Fransiskus dicaci maki namun ia tetap sabar. Malahan, hatinya girang karena ia boleh menderita sengsara karena Kristus, Sang Penebus.
Ayahnya, Pietro Bernardone merasa dihinakan. Mula-mula Fransiskus dibujuk, kemudian dipaksa kembali ke rumah. Akhirnya, karena tidak berhasil ia amat sangat marah! Fransiskus disumpahinya. Pietro Bernardone tidak mau mengenal lagi anaknya.
Fransiskus berduka cita, tetapi apa boleh buat, sudah terang baginya, begitu Kehendak Tuhan, yang telah memanggilnya.

Kalau Fransiskus lapar, ia mengemis sepotong roti dari rumah yang satu ke rumah yang lain. Uang tidak mau diterimanya. Kalau haus, Fransiskus hanya minum air jernih saja. Tidak karena malas, lebih suka mengemis daripada bekerja. Fransiskus rajin bekerja sebagai tukang batu, memperbaiki gedung-gedung gereja yang rusak, dengan tidak minta upah.
Katanya, “Peluhku sudah kujual kepada Yang Mahamulia!”
Petang, waktu beristirahat, Fransiskus berdoa sampai jauh tengah malam.
Sesekali terdengar keluhnya, “Tuhanku, ya Kaulah kekayaanku!”
Atau di atas sebuah bukit ia berlutut, di bawah kayu salib lengkap dengan patung Sang Penebus. Berulang-ulang ia menepuk dada, berbungkuk ke tanah sambil berseru, “Ah, Yang Terkasih tidak dikasihi!”
Tidak lama orang insyaf, bahwa Fransiskus itu bukan hendak menarik perhatian orang. Fransiskus itu terdorong sesuatu yang luar biasa. Tuhan sendiri menyuruhnya berbuat demikian, supaya manusia sadar. Sadar akan salahnya. Sadar akan kesombongnya. Sadar, dan kembali akan mengabdi Tuhan.
Penduduk kota Assisi datang, mendengarkan khotbah Fransiskus. Pesuruh Raja Besar. Serempak mereka tertarik padanya. Bila Fransiskus bercerita tentang Tuhan di surga, tiada mata yang tinggal kering.
Dan Fransiskus terus berceritera tentang Tuhan yang menciptakan bunga-bunga yang indah-indah. Tentang berupa-rupa burung yang berkicau sepanjang hari, untuk berterima kasih. Berterima kasih kepada Tuhan yang Mahabaik. Akhirnya Fransiskus memohon supaya orang jangan berdosa lagi. Dan para pendengar berjanji. Mereka tak dapat menolak permintaan Fransiskus, Pesuruh Raja Besar. Ada juga yang ingin meniru Fransiskus. Hidup miskin, karena Sang Penebus.
Mereka, yang telah dicoba dan diterima Fransiskus, berbuat seperti Pesuruh Raja Besar. Kekayaannya diberikan kepada para miskin, lalu mengenakan seragam biarawan Fransiskus. Sejenis baju panjang lagi longgar dibuat daripada goni. Ikat pinggangnya sepotong tali yang bersimpul. Demikian terjadi biara penganut Santo Fransiskus. Sekarang masih terkenal di mana-mana.
Makin lama, makin bertambah kesucian Fransiskus. Dan Tuhan akan menganugerahi kesetiaan abdinya. Fransiskus gemar sekali sembahyang pada malam hari. Sesekali waktu petang ia mendaki gunung Alverna akan berdoa.
Gunung Alverna itu curam, penuh ngarai dan tebing batu. Tiada pemandangan yang menyenangkan, melainkan mengerikan. Jarang seorang manusia datang ke gunung itu. Tetapi oleh karena itu juga, Fransiskus senang berdoa di tempat yang sunyi itu.
Pada suatu malam gelap gulita, sedang Fransiskus berlutut di batu keras, gunung Alverna guncang. Saat itu juga langit terbelah halilintar, yang seakan-akan turun ke puncak gunung Alverna. Fransiskus terkejut ... melihat ke atas, ... dan ... dalam terang halilintar itu tampak olehnya seorang Manusia terpaku pada kayu salib. Tampak sayap yang amat besar bersinar menutupi Badannya.
Sebelum Fransiskus dapat bertanya apa artinya, sejenis api dari dalam kayu salib itu menembus badan Santo Fransiskus. la merasa sakit, sebagai terpaku pula pada kayu salib. Beberapa menit kemudian, pemandangan ajaib itu lenyap. Tetapi sakit itu tinggal. Fransiskus telah tertembus seperti Sang Penebus. Pada kakinya, pada tangannya, pada badannya, kelihatan lubang dalam dan berdarah. Selama hidup, Fransiskus mempunyai tanda salib itu. Dan akhirnya pada tanggal 3 Oktober 1226, dalam usianya yang ke empatpuluh lima tahun Fransiskus meninggal dengan stigmata (Luka-luka Kristus) di tubuhnya.
Alangkah sakitnya! ... Alangkah sucinya Santo Fransiskus, yang patut menerima tanda luka Sang Penebus.
Tidak ada seorang pun dari pengikutnya yang menyerah dan mengundurkan diri setelah kematian Fransiskus, tetapi mereka semua melanjutkan karya cinta kasihnya dengan semangat kerendahan hati dan meneruskan kerinduannya untuk memanggil semua orang menjadi pengikut Kristus yang sejati.

Santo Fransiskus adalah santo pelindung binatang dan anak-anak. Pestanya dirayakan setiap tanggal 4 Oktober.

1 komentar:

  1. JackpotCity Casino Hotel Map & Floor Plans - MapyRO
    Find your way around the casino, find where 광주 출장샵 everything 통영 출장안마 is located with MapyRO's JackpotCity Casino 밀양 출장마사지 Floor Plans. Find your 포항 출장마사지 way around the casino, find where everything 아산 출장마사지 is located

    BalasHapus